Mitos-Mitos Kejiwaan yang masih dipercaya masyarakat umum ! Bener tidak sih ?


Depresi dan Gejalanya

Gangguan kejiwaan adalah gangguan mental yang berdampak besar terhadap perasaan, pikiran, dan tingkah laku seseorang, serta menimbulkan penderitaan dalam menjalani aktivitas sehari-harinya. Ada beberapa macam macam gangguan kejiwaan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut  :
  • Gangguan Kejiwaan Kecemasan
Penderita gangguan kejiwaan kecemasan biasanya merespon objek, atau situasi tertentu dengan perasaaan ketakutan, jantung berdebar-debar, panik,dan cemas. Contohnya,misal :
  1. Gangguan Phobia
  2. Gangguan Cemas Menyeluruh
  3. Gangguan Panik
  • Gangguan Afektif  / Gangguan Mood
Penderita gangguan mood dapat terus merasakan sangat sedih atau sangat senang pada periode waktu tertentu.  Bentuk gangguan afektif mood adalah Gangguan Afektif Bipolar dan gangguan depresi.
  • Gangguan Psikosis
Penderita gangguan psikosis  mengalami halusinasi dan delusi, hal ini menyebabkan mereka  sulit membedakan antara realita dan bayangan mereka sendiri. Contoh gangguan Psikosis yang sering diteemui adalah Skizofrenia.
  • Gangguan Jiwa Akibat Zat Psikoaktif
Gangguan Jiwa akibat zat psikoaktif adalah gangguan yang muncul dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti narkotika,alkohol, dan lain sebagainya.
  • Gangguan Kepribadian
Penderita gangguan kepribadian ini umumnya memiliki kepribadian yang ekstrim dan kaku. Contohnya anti sosial dan paranoid.
  • Gangguan Pola Makan
Gangguan pola makan pada seseorang dikarenakan beberapa hal diantaranya, perubahan perilaku,kebiasaan dan perasaan yang berkaitan dengan berat badan, contoh paling nyata adalah anoreksia.
  • Gangguan Seksual dan Gender
Penderita gangguan seksual dan gender berdampak pada gairah dan perilaku seksual, seperti disfungsi seksual dan gangguan identitas gender.

Selain gangguan yang sudah kami sebutkan diatas,sebenarnya masih ada banyak gangguan kejiwaan lainnya. Sejak lama di masyarakat umum muncul stigma-stigma tentang pengidap gangguan kejiwaan. Hal tersebut, tidak jarang dipercaya oleh masyarakat umum padahal hal tersebut hanya mitos belaka.  Dan berikut ini adalah mitos-mitos yang sering dipercaya  oleh masyarakat terhadap gangguan kejiwaan.
  • Gangguan kejiwaan tidak akan dialami oleh anak kecil dan kalangan muda
Banyak orang yang menyangka, gangguan yang dialami anak kecil atau anak muda hanyalah bagian dari pertumbuhan mereka.  Namun realitanya 70% dari penderita gangguan jiwa sudah dimulai dari mereka kecil atau remaja. Contohnya :
  1. Gangguan Konsentrasi dan hiperaktivitas
  2. Depresi
  3. Gangguan obsesif kompulsif
  4. Gangguan kecemasan
  • Salah orang tua bila anak mengalami gangguan jiwa
Gangguan jiwa sendiri bisa muncul dari beberapa faktor, faktor biologi ,lingkungan atau bisa juga dari keduanya.  Gangguan kejiwaan juga dapat muncul dari faktor genetik dan biologis,seperti 
  1. Ketidakseimbangan zat kimia
  2. Konsumsi alkohol dan obat-obatan saat mengandung
  3. Pengasuhan yang kasar dan buruk
  4. Lingkungan yang buruk yang membuat stress
  • Penderita Gangguan kejiwaan,psikopat berbahaya dan harus dihindari
Pada umumnya penderita gangguan kejiwaan dapat beraktifitas dilingkungan normal dengan penanganan yang Adekuat. Menghindari penderita gangguan kejiwaan bukanlah hal yang sebaiknya kita lakukan. Hal ini karena,  dapat membuat mereka terintimidasi dan makin memburuk kondisi mereka.
  • Penderita gangguan kejiwaan senang melakukan kekerasan fisik
Pada umumnya kekerasan fisik di masyarakat umum jarang  diakibatkan oleh penderita gangguan jiwa. Sayangnya,penggambaran penderita gangguan jiwa  dengan di film dan kehidupan nyata adalah orang yang berbahaya.
  • Penderita gangguan jiwa adalah orang yang bodoh
Penderita gangguan kejiwaan pada umumnya terlihat seperti layaknya orang bodoh. Padahal, antara kepandaian seseorang dengan penderita gangguan jiwa tidak ada korelasi dan hubungan yang dialaminya.

Banyak penderita gangguan jiwa adalah orang yang kreatif dan prouktif. Namun pada beberapa kasus,memang ada penderita gangguan jiwa yang tidak sekreatif itu atau mengalami penurunan kognitif akibat gangguan mental. Hal ini, menyebabkan mereka sulit untuk mengingat hal-hal tertentu, dan sangat sulit untuk bersosialisasi. Sehingga secara kognitif kadang mereka mengalami kesulitan.
  • Penderita gangguan jiwa sebaiknya tidak bekerja
Orang dengan gangguan kejiwaan seharusnya tidak bekerja, padahal penderita gangguan jiwa,nyatanya dapat bekerja dengan baik di lingkungan kerja. Yang jadi masalah adalah adanya anggapan tentang tidak diperblehkannya merekut seseorang dengan penderita gangguan kejiwaan. Hal ini justru memperburuk mereka dan membuat mereka serasa terisolasi. Padahal mereka membutuhkan penerimaan dan pengakuan dari masyrakat.
  • Penderita gangguan jiwa dinyatakan tidak bisa sembuh
Realita bagi seorang penderita gangguan jiwa bisa diobati dan dapat mendapai pemulihan.

Saat ini obat sudah semakin berkembang. Para peneliti terus mengembangkan obat-obatan yang baru. Nah itu tadi mitos-mitos mengenai gangguan kejiwaan

0 Response to "Mitos-Mitos Kejiwaan yang masih dipercaya masyarakat umum ! Bener tidak sih ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel